FF – NOT YET

Sekarang aku sadar. Harapan itu tidak selalu sesuai dengan kenyataan. Harapan itu bak mimpi yang sudah dirancang. Harapan adalah doa. Aku berharap bisa memilikimu, tapi dunia berkata lain, aku belum bisa  memilikimu, aku hanya bisa memandangmu dari kejauhan, melihatmu tersenyum tulus, melihatmu tertawa, melihatmu bahagia. Dialah sumber kebahagiaanmu, bukan aku. Maaf aku telah menginginkanmu. Tidak ada kisah yang perlu aku sesalkan. Karena kita memang belum mempunyai kisah. Kau tak kenal aku, hanya aku yang kenal siapa dirimu. Katakan saja aku secret admirer mu. Aku bohong jika aku ingin melupakanmu, jujur aku tak bisa, melupakanmu sama saja membuang setengah nyawaku. Berlebihan memang, tapi aku tak bisa hidup tanpa melihat mu. Aku mencintaimu…

Author POV

Pagi yang cerah dihiasi kicauan burung yang merdu. Keadaan ini berbanding terbalik dengan suasana hati seorang yeoja yang masih tenggelam dalam dunianya. Matanya bengkak, rambutnya berantakan, penampilannya kacau. Tak terlihat seperti manusia. Mengerikan!. Kata itu sangat cocok untuk menggambarkan sosok yeoja yang masih terlelap tidur. Namanya Harin. Dia salah satu siswi Seoul National University. Pintar? Tentu, dia memang sangat pintar. Namun dia termasuk yeoja yang malas. Tapi dia cantik, putih, tinggi, mempunyai tubuh yang ramping, berkaki jenjang, rambutnya panjang bergelombang. Dia cocok jadi artis. Jangan lupakan satu poin ini, dia juga sangat kaya. Tak heran jika banyak kaum pria yang menggilainya. Ponsel yeoja itu terus berbunyi, menandakan ada seseorang yang sedang memanggilnya.

“aiisshhh… berisik kau ponsel sialan” gerutu Harin sambil membanting ponsel kesayangannya. Harin tak sadar telah membanting ponselnya sendiri.

“OMO… apa yang baru saja aku lakukan? Ponselku?. Aahhhh eomma…. Eottokhae, kau bodoh sekali Harin” umpatnya lagi, dia langsung bangkit dari tidurnya dan mengambil ponselnya yang sudah tak jelas rupanya.

“aahhh aku berantakan sekali, ini adalah hari yang penting Harin!!! Semangat ! Oke fighting” ucapnya masih bermonolog ria.

Harin POV

Hari ini adalah hari pertamaku masuk kuliah. Jujur aku mengikutimu, karena aku mencintaimu. Aku harap kau tak pernah tau tentang perasaanku dan keberadaanku. Menyakitkan memang, namun itu lebih baik. Aku sengaja mengambil jurusan yang sama denganmu, kali ini Tuhan berpihak padaku, aku sekelas denganmu. Thank God. Aku pura pura tak mengenalmu. Aku duduk di belakangmu. Baru kali ini aku melihatmu secara  dekat seperti ini, kau tetap terlihat berkarisma meski dilihat dari belakangpun. Tak salah jika aku menyukaimu.

“hai..” aku mencoba menyapamu. Kau tak menoleh. Bodoh! Aku tak mengeluarkan suara sama sekali, bagaimana bisa suaraku hilang begini. Ahh… sial!. Yah.. harus aku akui, aku memang masih sedikit kesal denganmu, sebenarnya kau tidak salah. Hanya aku saja mungkin yang berlebihan. Kau mempunyai kekasih, dan itu menghancurkan hatiku. Okay! Aku akan mencoba mengurangi rasa sakit ini, melihatmu setiap hari mungkin cukup ampuh untuk menyembuhkan luka di hatiku. Mungkin.

Hyukjae POV

Hari ini hari pertamaku masuk kuliah. Tunggu.. sepertinya aku pernah melihat gadis yang duduk dibelakangku. Ah entahlah… mungkin hanya perasaanku saja.

“hai..” kucoba menyapanya seramah mungkin, mungkin untuk perkenalan. Ya, sekedar berkenalan.

Author POV

Harin yang tadinya masih menunduk merutuki kebodohannya, kini mulai mendongakkan kepalanya karena merasa ada yang menyapanya. Dia benar benar terkejut dengan apa yang baru saja di dengarnya.

“Hyukjae……… dia menyapaku? Aku tak salah dengar kan? Aku tak sedang bermimpi kan? OMG !!! jika ini mimpi tolong jangan bangunkan aku, kumohon” batin Harin. Oke, Harin terlihat lebih bodoh dari sebelumnya, dia hanya menatap objek di depannya tanpa berkedip dan tak berniat membalas sapaannya.

“hai.. kau melamun?” sapa hyukjae lagi

“oh.. ah…. haii” jawab Harin dengan tampang bodohnya

“aku hyukjae.. siapa namamu?” ucapnya sambil mengulurkan tangan, berniat untuk bersalaman

aku sudah tau hyuk” batin Harin

“ah.. aku Harin. Senang berkenalan denganmu Hyukjae-ssi” jawabnya sambil membalas uluran tangan Hyukjae.

“haha tak usah memanggilku se formal itu Harin. Panggil saja aku Hyuk” Hyukjae melepas jabatan tangan mereka.

“ah.. mianhae” jawab Harin kikuk.

menarik” batin Hyukjae.

Dosen pun sudah keluar dari kelas, itu tandanya para mahasiswa sudah dibolehkan untuk pulang. Nampak Harin masih sibuk memasukkan barang barangnya ke dalam tas. Sementara Hyukjae, dia sudah beres sejak tadi. Entah apa yang membuatnya tetap berada di dalam kelas. Kini hanya tinggal mereka berdua yang ada di ruangan.

“Harin…” panggil Hyukjae ragu

Harin yang merasa terpanggilpun segera menoleh.

“Iya apa? Kau memanggilku? Kenapa kau belum pulang? Kau menungguku? Hahaha” jawab Harin dengan lancarnya tanpa memperdulikan tatapan aneh dari Hyuk.

“Ha? Ohh hahaha, ani. Aku….” Jawab Hyuk masih menggantungkan kalimatnya

“Hum?”

“Aku ingin mengenalmu lebih dekat. Aku pulang ya, bye” jawab Hyuk sangat kaku

Kini Hyukjae sudah berjalan menjauh, meninggalkan Harin yang masih berdiri kaku. Terlihat Hyukjae sedikit tertawa setelah mengatakan tadi pada Harin. Sementara Harin masih mematung, dengat mulut yang sedikit menganga dan mata yang belum berkedip.

“Ya Tuhan. Kuharap ini bukan mimpi”kata Harin sangat pelan, nyaris tak dengar oleh siapapun kecuali dirinya.

::Disisi lain::

“Hyukjae!!” teriak seorang yeoja yang notabene adalah kekasih hyukjae. Dia Hana. Bisa dibilang ia cukup cantik, yah tidak kalah dengan Harin. Hyuk yang merasa dipanggilpun segera menoleh dan tersenyum. Sungguh senyumannya sangat memabukkan bagi kaum hawa yang melihatnya.

“Kau… kenapa bisa disini?” tanya hyukjae

“Ishh.. aku ingin bertemu denganmu bodoh!”

“eeii~ sejak kapan kau jadi begitu merindukanku seperti ini hum?” jawab hyuk sambil mengalungkan tangannya di pundak Hana.

“sejak sekarang, haha. Kau sudah makan?”

“belum, kau?”

“aku juga belum”

“ayo makan”

“baiklah”

:: Restaurant::

“Kenapa kau keluarnya lama sekali? Biasanya kau paling cepat”

“aaa~ itu tadi aku… aku mengerjakan tugas dulu”

“hng? Kau? Mengerjakan tugas? Ishh mencurigakan sekali”

“eei~ kenapa kau berkata bagitu padaku hana sayang~”

“setauku kau tidak pernah mengerjakan tugas hyukjae sayang~”

“itu juga tadi karena aku terpaksa, ini tugas kelompok”

“aaaa~”

mianhae hana” batin hyukjae

Cinta… hanya ketulusan yang kita ketahui dari kata tersebut. Tapi terkadang cinta juga bisa membuat siapapun menjadi orang yang paling berdusta.

Semenjak Hyukjae mengatakan jika ia ingin mengenal Harin lebih dekat lagi, sekarang Harin menjadi orang yang paling ceria sedunia. Dia kerap tersenyum sendiri bak orang gila jika mengingat kejadian waktu itu. Harin yang pertamanya di cap sebagai wanita sombong, sekarang dia menjadi wanita yang paling ramah. Setiap paginya dia selalu tersenyum dan menyapa semua siswa saat melewati setiap lorong lorong kampus. Bahkan hanya dengan Hyukjae mengatakan hal itu saja, image Harin di depan semua orang dapat berputar 360 derajat. Bagaimana nantinya jika Hyuk mengatakan yang lebih? HAH!!!

“ heeii~”

“aah hei hyuk”

“ada waktu?”

“eeum.. ada”

“makan bareng?”

“hng?”

“bolehkan?”

“kau yakin kekasihmu tidak marah”

“a..a… aahh tidak, haha kau santai saja. Dia tidak sekolah disini”

“jadi menurutmu kau bisa bebas?”

“ayo makan!!”

“haha baiklaah tuaan”

“iissh.. oh.. bagaimana kau bisa tau kalau aku punya kekasih?”

“oh itu.. a-aku kemarin melihatmu”

Ternyata kau benar benar tak melihatku sebelumnya. Apa kau mencintainya hyuk? Kenapa kau malah mendekatiku? Aku senang,, tapi aku tidak mau merusak hubungan kalian. Tapi itu terserahmu, kau yang memulainya.

Seminggu sudah berlalu, semakin hari kedua insan ini semakin dekat. Yah hyuk dan harin. Mungkin banyak yang mengira jika mereka berpacaran. Tapi siapa yang tau jika hyuk sudah memiliki kekasih?

“Harin…”

“Ya?”

“Kau… eum.. nanti malam, apa kau ada acara?”

“Tidak, kenapa?”

“Bisa bertemu?”

“Eum… apa kau ada masalah dengan kekasihmu?”

“Ahh.. tidak. Aku hanya ingin mengobrol denganmu”

“Kenapa tidak sekarang saja?”

“Assshh… tidak usah membantahku bisa?”

“Eeii~ kau marah? Hahaha baiklah tuan”

“Nanti malam aku jemput”

“Okay”

 

:: Night ::

Jam sudah menunjukkan pukul 19:00, dan ini waktunya untuk Harin pergi bersama Hyukjae. Namun dia sama sekali belum menemukan baju yang pas untuk dipakai berkencan dengan Hyukjae. Tungu, berkencan? Oh ayolah… ini hanya pertemuan biasa, bukan BERKENCAN!.

TIIIIIIIIIIITTT!!!

Ini sudah ke lima kalinya Hyukjae menekan klakson mobilnya, namun Harin juga belum keluar dari kamarnya. Karena kesabarannya sudah habis, akhirnya Hyukjae memutuskan untuk turun dari mobil dan menekan bel pintu rumah Harin.

Ceklek.

Pintu pun terbuka, dan terlihat sesosok wanita cantik yang mengenakan dress selutut dan rambutnya diikat asal ke atas. Seketika itu juga tatapan Hyukjae berubah menjadi tatapan terpesona, namun….

“hahaha…”

“apa aku aneh Hyuk? Kenapa kau puas sekali tertawanya?”

“ha? Ahh.. tidak. Tapi… apa kau mau pergi pesta?”

“pesta?”

“ya.. pesta. Kenapa kau menggunakan dress Harin sayang? Haha kau lucu sekali” ucapnya tanpa di sengaja dan dia juga mengacak rambut Harin. Oohhh

“eh? Yasudah aku ganti baju dulu” jawab Harin sedikit gugup karena di panggil dengan sebutan “sayang”

“hmm… jangan lama lama”

Apa kau memiliki perasaan terhadapku Hyuk? Kumohon jangan membuatku merasa terlalu percaya diri

Kini Harin sudah berada di dalam mobil bersama dengan Hyukjae. Hyukjae yang masih focus dengan jalanan sementara Harin terlihat sedikit gusar. Entah apa yang dirasakannya sekarang. Kini mobil Hyukjae sudah berada di depan Mall yang terletak di pusat kota. Hyukjae sudah turun dari mobil dan begitupun dengan Harin.

“kita ke Mall? Kau bilang kau mau mengobrol denganku”

“ohh.. sebenarnya aku hanya ingin minta tolong kepadamu”

“minta tolong?”

“huum… lusa kekasihku Hana ulang tahun. Aku ingin membelikannya hadiah, aku kira dengan meminta bantuanmu itu akan jauh lebih baik, karena kalian kan sesama wanita, jadi mungkin saja selera kalian sama”

“oohh.”

“kau tidak keberatan kan? Ayolah… kumohon, mau ya?”

“hhmmm”

Jika aku tau akan begini lebih baik aku menolak tawaran bodohmu itu! Aku memang terlalu bodoh dan terlalu percaya diri, SHIT!! Sungguh rasanya aku ingin menangis sekarang.

Hyukjae dan Harin telihat sedang sibuk memilih hadiah apa yang cocok untuk di jadikan kado. Ekspresi wajah Hyukjae terlihat sangat ceria dan bahagia namun sungguh sangat berbeda dengan Harin, mukanya sangat masam terlihat sekali kekecewaan di wajahnya.

“harin ya.. bisa kau coba baju ini? Sepertinya postur tubuhmu sama dengan Hana”

“ha? Oh baiklah”

Kini Harin sudah berada di kamar ganti dan sudah mengenakan dress yang tadi Hyukjae berikan, sungguh dia sangat cocok mengenakan dress itu. Andai saja itu untuknya.

“apa kau bodoh Harin? Kenapa kau tidak bisa menolak permintaanya ha?” ucapnya pada cermin

“apa kau terlalu menggilainnya? Jawab aku cermin!!!”

“haaahh”

Harin sudah keluar dan menampakkan dirinya di hadapan Hyukaje. Sungguh lelaki mana yang tidak terpesona saat melihat Harin mengenakan pakaian seperti ini. Dia sangat cantik dan mempesona.

“wooaahh… daebak”

“biasa saja, mungkin jika Hana yang mengenakan akan terlihat lebih mempesona”

“e? kau juga mempesona, terimakasih”

“untuk?”

“bantuanmu”

“hmm”

Everything about today is the same as yesterday

Nothing has changed and it’s hard

But, because of that heart that can’t change, I’m okay

4 thoughts on “FF – NOT YET

Leave a comment